top of page
Search

Peran Cerita Rakyat dan Dongeng dalam Pendidikan Karakter Anak

Menurut Dudung (2015), dongeng adalah bentuk sastra lama yang bercerita

tentang kejadian luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) dan tidak benar-benar terjadi.

Selain itu, Kamisa (dalam Rusyanti, 2013) menjelaskan bahwa pengertian dongeng

adalah cerita yang dituturkan atau dituliskan yang bersifat hiburan dan biasanya tidak

benar-benar terjadi dalam kehidupan .


Dongeng merupakan suatu bentuk karya sastra

yang ceritanya  tidak benar-benar tejadi  atau  fiktif  yang bersifat  menghibur dan

terdapat ajaran moral yang terkandung dalam cerita dongeng tersebut. Berdasarkan

pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dongeng adalah cerita

fiktif yang bertujuan untuk menghibur dan mengandung nilai-nilai budi pekerti di

dalamnya.


Dongeng dapat dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu mitos, sage, fabel, legenda,

cerita lucu, cerita pelipur lara, dan perumpamaan. Jenis-jenis dongeng antara lain (1)

mitos: bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal magis seperti cerita tentang dewa-

24 dewa, peri atau  Tuhan; (2)  sage: dongeng  kepahlawanan, keberanian,  atau sihir

seperti sihir dongeng Gajah Mada; (3) fabel: dongeng tentang binatang yang dapat

berbicara  atau  berperilaku  seperti  manusia;  (4)  legenda:  bentuk  dongeng  yang

menceritakan tentang sebuah peristiwa tentang asal-usul suatu benda atau tempat; (5)

cerita jenaka: cerita yang berkembang di masyarakat dan dapat membangkitkan tawa;

(6) cerita pelipur lara: biasanya berbentuk narasi yang bertujuan untuk menghibur

tamu  di  pesta  dan  kisah  yang  diceritakan  oleh  seorang  ahli;  dan  (7)  cerita

perumpamaan: bentuk dongeng yang mengandung kiasan, contohnya adalah didaktik

dari Haji Pelit. Cerita tersebut tumbuh dan berkembang di daerah dan dinamakan

cerita lokal (Dudung, 2015).


Berbagai  jenis  dongeng  tersebut  memiliki  nilai-nilai  moral  yang  dapat

dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter anak. Hanya saja, pendidik perlu

memilihkan dongeng yang sesuai dengan usia dan perkembangan psikologi serta

minat anak.


Dongeng memiliki beberapa manfaat bagi anak. Manfaat-manfaat dongeng

dijelaskan sebagai berikut.


1. Mengajarkan budi pekerti pada anak

Banyak  cerita  dongeng  yang  dapat  memberikan  teladan  bagi  anak  serta

mengandung budi pekerti, misalnya  cerita  tentang si kancil anak nakal, tentang

perlombaan antara siput  dan kelinci,  tentang si kerundung  merah, dan  masih

banyak lagi.  Setiap cerita dongeng anak-anak selalu memiliki tujuan baik yang

diperuntukan untuk si kecil. Untuk itu, jika si kecil sulit mengerti tentang apa itu 

budi pekerti, pendidik dapat menjelaskannya dengan menggunakan perumpamaan

dari sebuah dongeng.


2. Membiasakan budaya membaca

Kebanyakan anak-anak yang gemar membaca biasanya dikarenakan orangtuanya

sering membiasakan budaya membaca padanya sejak masih kecil. Salah satu cara

memperkenalkan  budaya  membaca  pada  anak  sejak  kecil  adalah  dengan

membacakannya  banyak  cerita  seperti  membacakan  dongeng  sebelum  tidur.

Ketika pendidik biasa membacakan anak banyak  buku cerita, anak makin lama

25 akan tertarik untuk belajar membacanya sendiri sejak kecil. Dengan begitu, anak

akan menjadi gemar membaca sejak kecil, dan ketika anak membiasakan budaya

membaca, hal ini dapat membantunya menjadi lebih pintar di sekolah.


3. Mengembangkan imajinasi

Cerita dalam sebuah dongeng bagi anak terkadang memiliki cerita yang di luar

logika orang dewasa. Meskipun demikan, cerita-cerita seperti itulah yang dapat

membantu  anak  untuk  meningkatkan  daya  imajinasinya.  Walaupun  terlihat

berlebihan, cerita ini bertujuan untuk membuat anak dapat meningkatkan daya

kreasinya. Biasanya, anak yang memiliki imajinasi yang tinggi memiliki rasa ingin

tahu yang besar sehingga dia akan lebih cepat berkembang.


 Membacakan dongeng pada anak dapat mengasah kreativitas dan minat anak

dalam membaca. Selain itu, anak juga bisa belajar nilai-nilai karakter yang ada dalam

cerita. Jika  kebiasaan  baik seperti  ini  terus  diterapkan, maka  akan  memberikan

manfaat positif bagi tumbuh kembang mental anak, bahkan memberikan pengaruh

yang baik bagi kehidupannya di masa depan.



Image :


 
 
 

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page